Rabu, 15 Maret 2017

berbagai informasi tentang pakan unggas dengn cara memahami cara caranya

Pengadaan Bahan Baku Pakan Ternak Unggas  a.
Industri pakan ternak merupakan bagian dari suatu mata rantai pada
sektor peternakan.  Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
sektor peternakan  adalah  ketersediaan pakan ternak. Ketersediaan
pakan ternak sangat tergantung pada ketersediaan bahan baku pakan.
Baik bahan baku pakan maupun pakan ternak yang tersedia bukan
hanya terjamin dari segi kuantitasnya  saja,  melainkan juga dari segi
kualitas. Produsen pakan ternak wajib menghasilkan dan
KEGIATAN – 1 : MENGAMATI / OBSERVASI
Lakukan pengamatan terhadap  pengadaan bahan baku pakan ternak
unggas dengan bahasan strategi  pengadaan bahan baku pakan ternak
unggas dengan cara :
1.  Membaca uraian materi tentang  strategi pengadaan bahan baku
pakan ternak unggas, meliputi penentuan spesifikasi bahan baku
pakan ternak unggas dan pemesanan bahan baku pakan ternak
unggas.
2.  Mencari informasi di lokasi setempat tentang  jenis – jenis  bahan baku
pakan ternak unggas, lokasi sumber bahan baku pakan ternak unggas ,
dan harganya.
3.  Mengamati suatu proses penentuan spesifikasi  dan pemesanan  bahan
baku pakan ternak unggas  di Farm sekolah atau melalui video atau
gambar.

mempertahankan kualitas  pakan  sesuai dengan kebutuhan ternak.
Produsen harus menjamin bahwa  pakan  yang dihasilkan tidak
membahayakan kesehatan ternak dan manusia sebagai konsumen
produk peternakan.
Produsen harus menjamin bahwa semua bahan baku telah memenuhi
standar kualitas, yaitu :
  Tidak terdapat benda asing pada bahan baku dan ransum.
  Butiran dan bahan lain mempunyai ukuran dan bentuk yang sesuai.
  Ransum diproduksi sesuai dengan formulasi,
  Pellet  dan  crumble  mempunyai ukuran yang sempurna dan
ketahanan yang sesuai dengan standar.
  Tidak terjadi kontaminasi silang antara ransum dengan bahan lain,
  Tidak ada kehilangan vitamin atau bahan baku mikro lainnya,
  Tidak terdapat bahan atau mikroorganisme berbahaya,
  Segregasi yang minimum,
  Pembungkus bersih dan rapi,
  Kualitas ransum sesuai dengan permintaan konsumen.
Untuk dapat menjamin hal tersebut diperlukan suatu strategi dalam
pengadaan dan penerimaan bahan baku pakan ternak unggas.
Pengadaan dan penerimaan bahan baku pakan merupakan aktivitas
penting dalam produksi pakan ternak unggas. Hal ini karena kualitas
bahan baku pakan berpengaruh terhadap kualitas proses dan hasil
produksi pakan ternak unggas, yang akhirnya akan mempengaruhi pada
keuntungan yang diperoleh dari hasil produksi pakan ternak unggas
tersebut.

Strategi Pengadaan Bahan Baku Pakan Ternak Unggas
Strategi pengadaan bahan baku yang dilakukan adalah menentukan
spesifikasi bahan baku pakan dan melakukan pemesanan bahan baku
pakan ternak unggas.
1)  Penentuan Spesifikasi Bahan Baku Pakan Ternak Unggas
Untuk dapat menentukan spesifikasi bahan baku pakan  ternak
unggas yang akan digunakan perlu memahami tentang persyaratan
bahan baku pakan ternak unggas serta mengenal jenis-jenis bahan
baku pakan ternak unggas dan karakteristiknya.
a)  Persyaratan Bahan Baku Pakan Ternak Unggas
Bahan  baku  pakan  yang biasa digunakan untuk membuat
pakan kebanyakan berasal dari hasil pertanian, hasil samping
dan limbah industri pertanian. Ada juga yang berasal dari hasil
samping dan limbah produk hewani dan perikanan. Bahan
pakan tersebut tidak serta merta dapat digunakan dalam
pembuatan pakan.  Untuk menjamin kelangsungan produksi
pakan ternak unggas, perlu dipilih bahan pakan yang
memenuhi kriteria kelayakan sebagai bahan baku pakan.
Beberapa kriteria tersebut sebagai berikut :
  Tidak bersaing penggunaannya dengan bahan
makanan/bahan pangan manusia.
Persyaratan ini dimaksudkan agar tidak terjadi tarik
menarik kepentingan antara kebutuhan pangan manusia
dengan pakan ternak. Sesungguhnya antara pakan ternak
unggas dengan pangan manusia mempunyai banyak
kemiripan, hanya cara pemanfaatannya yang berbeda.
Sebagai contoh, singkong  dan produknya.  Sampai saat ini
singkong  biasa dikonsumsi manusia, sementara itu

singkong juga sangat baik untuk pakan ternak  yaitu  sebagai
sumber energi. Dengan alasan ekonomis, penggunaan
singkong untuk pakan ternak perlu dipertimbangkan atau
perlu  strategi pemanfaatan limbah industri pati singkong
(onggok) atau kulitnya. Seperti halnya  pada pembuatan
pellet  dengan  menggunakan perekat dari tepung gaplek.
Demikian pula pada  beras dan produknya. Oleh karena
beras merupakan kebutuhan pokok manusia, untuk pakan
ternak cukup digunakan limbahnya  saja, seperti menir,
bekatul, dan dedak.
  Mudah diperoleh
Sedapat mungkin bahan  baku  pakan yang akan digunakan
merupakan jenis-jenis bahan  baku  pakan yang mudah
diperoleh dan tersedia di lingkungan sekitar. Dengan
memanfaatkan bahan  baku  pakan yang tersedia di
lingkungan sekitar,  maka akan mempermudah dalam
pengadaannya serta dapat diharapkan diperoleh bahan
baku pakan yang relatif lebih murah/ekonomis.
  Tersedia secara terus-menerus/kontinyu dalam jumlah
yang memadai.
Ketersediaan yang selalu terjamin dalam jumlah yang
memadai akan memberikan kepastian bahwa kualitas pakan
akan tetap terjamin, dengan bahan baku yang tersedia tanpa
harus mengubah-ubah formula yang sudah ada. Hal ini
karena jika sering mengubah formula akan menyebabkan
ternak  unggas  harus menyesuaikan diri terlebih dahulu
dengan jenis atau pakan yang baru,    menyebabkan  ternak
unggas menjadi stres.

  Harga bahan baku murah.
Atas dasar pertimbangan efisiensi, maka penggunaan bahan
baku pakan perlu mempertimbangkan harga bahan baku
pakan tersebut. Menilai harga bahan baku sebenarnya
bukan dari harga mutlaknya atau harga per satuan berat,
melainkan harus dilihat dari segi manfaatnya, yakni
kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Contonya
tepung ikan, yang ternyata merupakan sumber protein
hewani terbaik  jika dilihat kandungan asam amino dan
nutrisi lainnya. Harga pakan biasanya terkait dengan
kandungan nutrisinya. Semakin  tinggi kandungan nutrisi
bahan pakan biasanya semakin tinggi pula harganya.
Sebagai contoh :
Misal harga tepung ikan Rp 10.000,-  per kg dengan
kandungan protein 60%.
Misal harga bungkil kedelai Rp 6.500,-  per kg dengan
kandungan protein 44%
Jika dihitung harga per gram protein, maka :
Tepung ikan = 60/100 x 1.000 gram = 600 gram.
Harga protein tepung ikan = Rp 10.000,-/ 600 gram = Rp
16,7,- / gram.
Bungkil kedelai = 44/100 x 1.000 gram = 440 gram.
Harga protein bungkil kedelai = Rp 6.500,-  / 440 gram = Rp
14,8,- / gram.
Berdasarkan hasil perhitungan harga per gram protein,
maka harga tepung ikan lebih tinggi dibandingkan harga
bungkil kedelai.
b)  Kualitas gizi bahan baku pakan.
Kualitas gizi bahan  baku  pakan merupakan aspek yang sangat
penting dalam pembuatan pakan. Ternak unggas mempunyai
keterbatasan untuk mencerna bahan pakan yang kandungan
serat kasarnya tinggi. Karenanya, bahan baku pakan yang
mempunyai serat kasar tinggi akan semakin berkurang
perannya sebagai bahan  baku  pakan ternak. Pemilihan bahan
baku  pakan yang berkualitas dapat dilakukan  baik secara fisik
maupun kimiawi. Pemilihan bahan pakan sacara fisik disebut
dengan pemilihan bahan pakan secara organoleptik, baik
secara makroskopis, maupun secara mikroskopis. Pemilihan
bahan pakan secara fisik tersebut meliputi bentuk dan ukuran,
warna, bau, rasa dan tingkat kontaminasinya, seperti
tercampur bahan lain atau sampah, tercampur bahan pakan
lain, banyak kutunya, berjamur dan sebagainya.  Bahan baku
pakan  mengandung asam amino, vitamin, mineral, dan energi
yang dikandungnya sangat menentukan kualitas gizi bahan
baku pakan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar